LANGKAT,- Bermunculan isu isu miring terkait adanya dugaan main mata antara pihak rekanan dan PPK dinas Pendidikan Langkat. Bermacam dugaan mencuat ke permukaan setelah banyak pekerjaan yang telah 100% dibayarkan namun hasilnya masih jauh dari kata selesai.
Sempat beredar di beberapa media online terkait lemahnya pengawasan pihak dinas Pendidikan sehingga mengakibatkan rekanan menjadi leluasa untuk mencari keuntungan melebihi dari yang ditetapkan pemerintah.
Awak media selalu melayangkan konfirmasi kepada pihak terkait dalam hal ini PPK dan salah satu rekanan, PPK dengan inisial Sup pernah mengatakan bahwa Banyaknya rekanan yang tidak komitmen. Hal ini semakin membuat kuat dugaan bahwa main mata antara PPK dan rekanan itu benar ada, namun setelah itu PPK tidak pernah mau lagi merespon seakan acuh tak acuh.
Beberapa pekerjaan yang telah dipantau awak media antara lain:
1.Rehabilitasi SMPN 2 Tanjung Pura dengan pagu 155 juta yang diduga asal jadi dan masih banyak yang tidak siap.
2.Kemudian terkait SDN 050680 Padang tualang yang juga diduga tahap pengerjaannya tidak mengedepankan prinsip kualitas sehingga jauh dari kata layak. Dugaan pengkondisian judul pekerjaan proyek di beberapa titik. Dugaan PPK tidak sepenuhnya menjalankan fungsinya sesuai aturan yang berlaku.
3.Dinas Pendidikan Langkat Tahun anggaran 2024 telah menganggarkan proyek dengan jumlah sangat banyak, bahkan hampir menyentuh angka 600 jenis pekerjaan.
Namun anehnya hanya ditangani oleh satu PPK (Pejabat Pembuat Komitmen). Ini jelas bisa menjadikan lemahnya pengawasan dan mutu dari proyek yang ada. Beberapa waktu yang lalu sempat beredar isu yang mencuat di beberapa media online terkait salah satu proyek yang memiliki perbedaan pagu antara LPSE dan papan plank proyek yang dikerjakan oleh CV. SULTAN. Saat pihak rekanan dan PPK dikonfirmasi ada jawaban dari pihak rekanan yang mengatakan bahwa itu salah cetak, namun menariknya sampai proyek tersebut selesai,plank proyek tersebut tetap berdiri kokoh.
Hal ini sangat Miris dikarenakan lemahnya pihak Dinas Pendidikan dalam hal pengawasan. Timbul suatu pertanyaan yang menjadi sorotan publik yaitu benarkah salah cetak atau hanya akal akalan pihak rekanan dan PPK demi mencari keuntungan semata?
Fokusmaker Langkat terus komitmen akan mengawal kesalahan cetak yang bisa berakibat fatal bagi keuangan daerah dan juga penerima manfaat proyek tersebut dalam hal ini SDN 050659 Stabat. Saya percaya Bupati Langkat akan bijaksana dalam menyikapi segala permasalahan yang terjadi dan meluruskan isu dugaan salah cetak tersebut demi memberikan kepastian kepada masyarakat.
Fokusmaker juga akan melayangkan surat konfirmasi tertulis kepada kejatisu agar segera turun dan memeriksa isu yang sudah beredar tersebut. Fokusmaker juga akan mengumpulkan lebih banyak lagi dugaan dugaan terkait bobroknya pengawasan Dinas Pendidikan dengan hanya menunjuk satu PPK karena dikhawatirkan masih banyak lagi kejanggalan yang terjadi dalam setiap proses hingga penyelesaian proyek yang ada di dinas Pendidikan Langkat.
Fokusmaker sebagai lembaga Kemahasiswaan yang merupakan sosial kontrol akan melayangkan surat kepada Inspektorat Langkat agar segera melakukan audit internal terhadap Dinas Pendidikan, PPK, PPTK, CV. SULTAN dan CV. TRUST.
Kemudian akan segera melayangkan surat kepada Kejatisu agak segera bertindak dan memeriksa semua yang diduga terlibat sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas bangunan sekolah yang bisa berakibat fatal bagi peserta didik dan para guru.
Senada dengan Fokusmaker, Aliansi Pemuda Mahasiswa Langkat (APMALA) juga angkat suara terkait dugaan dugaan kecurangan yang terjadi di Dinas Pendidikan Langkat yang membuat dunia Pendidikan semakin tercoreng dikarenakan ulah oknum-oknum yang ingin memperkaya diri. APMALA yang dari 2015 terus komitmen mengkritisi segala bentuk kecurangan yang terjadi di Langkat ikut merasa gerah terhadap oknum-oknum yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok tersebut. (tim)
0 Komentar