LANGKAT, - Jaringan Mahasiswa Independen of Sumatera Utara(JMI-SU) yang terjaring dalam gabungan mahasiswa berasal dari kabupaten Langkat menggelar aksi unjuk rasa pada hari Rabu,19 Februari 2025 di 2 titik.
Massa aksi membuka salam semangat,perjuangan dan perlawanan dengan lantang di depan Kantor Kejari Kab.Langkat yang di pimpin Rizky Dhani Munthe selaku ketua umum JMI-SU.
Dalam orasinya M.Luthfi selaku Koordinator Lapangan menyampaikan dengan tegas kedatangan kami hari ini bukan tanpa sebab dan bukan untuk mencari keributan,kami hadir atas dasar keresahan dari elemen masyarakat yang terus tertindas dan dikucilkan oleh aparatur Desanya sendiri yang tidak mementingkan pengalokasian Dana Desa untuk kesejahteraan masyarakat di Desanya.
Kejari Langkat harus dan wajib mengetahui atas kelalaian dinas terkait dalam hal ini Pemberdayaan Masyarakat dan Desa(PMD) Kab.Langkat yang tidak mengawasi secara tegas bagaimana proses musrembang di setiap desa terjadi dan kemana pengalokasian dana tersebut direalisasikan. Ini membuktikan lemahnya dari pada kinerja dinas PMD Kab.Langkat yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menghimpun seluruh desa yang ada di Kabupaten Langkat.
Setelah selesai berorasi massa aksi disambut oleh perwakilan pihak Kejari Kab.Langkat, “Semua tuntutan adik-adik mahasiswa yang terlampir di surat dan juga sudah disampaikan secara jelas akan kami tindak dan tunggu laporannya masuk agar proses hukum bisa secepatnya berjalan “ucap salah seorang perwakilan Kejari Langkat Kasubsi 2.
Di titik aksi yang kedua tepatnya di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa(PMD) Kab.Langkat massa aksi masih dalam keadaan yang semangat dan dengan lantang menyuarakan tuntutannya.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab.Langkat hari ini kami hadir membawa poin permasalahan yang merugikan masyarakat di desanya bertinggal. 6 poin yang tertuang di dalam surat tersebut di antaranya:
“Website yang dikeluarkan dari dinas PMD dan sudah dilunasi tetapi belum bisa di akses oleh 8 desa yang dimaksud,kemudian program beasiswa sarjana 5 orang perdesa yang tidak memiliki keterbukaan informasi di setiap desa,musrembang hanya sebatas formalitas saja.” Ujar Rizky Dhani Munthe dalam orasinya dan membacakan 6 point permasalahan serta tuntutan sudah kami lampirkan di surat,tolong diteliti dan dibaca.
Setelah selesai berorasi lagi dan lagi para pimpinan dari kedua titik aksi hari ini tidak ada di tempat,dalam hal ini perwakilan Dinas PMD Kabid Potensi Desa (PS) menyampaikan Pak Kadis sedang di Jakarta berhubung ada agenda pelantikan Bupati Langkat. “ Kami siap memasang badan,terkait website 8 desa iya memang benar belum bisa digunakan dan mereka sudah melunasi,terkait beasiswa sarjana 5 orang perdesa nanti akan kami telusuri lebih dalam dengan kabid yang menanggung jawabi dan sebelumnya kami boleh lihat dulu surat adik-adik mahasiswa apa yang menjadi tuntutannya agar segera kami selesaikan. “Ucap perwakilan Dinas PMD
“Secara jelas kita lihat bahwasanya ditengah keresahan masyarakat Kadis lebih mementingkan kepentingan lainnya ketimbang mendengarkan aspirasi masyarakat dan secara tegas kami sampaikan perwakilan yang diutus tidak berkompeten untuk menyelesaikan masalah tersebut,alih-alih mau masang badan surat kita saja tidak dibaca dan di abaikan. “Bantah Rizky Dhani Munthe setelah penyampaian perwakilan dinas PMD
Setelah 1 jam menyuarakan aspirasinya dan tak kunjung ada penyelesaian,massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan mengultimatum akan segera melaksanakan aksi jilid 2 apabila tidak ada respon dari pihak yang berkompeten untuk menyelesaikan segala tuntutan.(ST)
0 Komentar